
Warga Sekitar Tebing Breksi Keluhkan Asap Pembakaran Sampah Dari Tempat Wisata Tebing Breksi
Brantas. co. id – Warga sekitar tempat wisata tebing breksi keluhkan terkait pembakaran sampah yang dilakukan oleh pihak pengelola. Hal itu disampaikan mbah jinem (72), ia mengatakan pembakaran sampah dirasa menganggu lingkungan terutama buat pernafasan karena asap yang ditimbulkan saat waktu pembakaran.
Hal yang sama Juga dirasakan mbah sabirah yang rumahnya berjarak -+500 m dari tempat pembakaran sampah, ia juga merasakan adanya bau hasil dari pembakaran sampah.
” walaupun pembakaran tidak setiap hari, kami sangat terdampak akibat pembakaran sampah itu, selain bau tentu menggangu kesehatan apalagi saya sudah lanjut usia” ungkap mbah Sabirah.
Membakar sampah adalah praktik nya sering terjadi di berbagi wilayah, baik di desa maupun kota apalagi jogjakarta yang saat ini sedang dalam kondisi darurat sampah. Namun sedikit yang menyadari bahwa tindakan ini dapat berdampak buruk baik bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Udara yang tercemar karena asap pembakaran dapat oleh manusia dan hewan.
Terpisah, menanggapi terkait dengan keluhan warga, Halim selaku humas wisata tebing breksi menuturkan, pembakaran samoah dilakukan karena tidak ada tempat pembuangan sampah akhir maka di alokasikan satu tempat disekitarkan tebing breksi untuk menampung sampah sementara.
” Sebelum dibakar, sampah sudah kita pilah terlebih dahulu” Ungkapnya.
Tapi disisi lain ia mengakui bahwa pembakaran sampah memang dilakukan, dan ia juga menyampaikan bahwa lokasi wisata tersebut belum memiliki ijin amdal.
Saat ditemui media on Line Brantas, sekretaris desa sambirejo mengatakan, bahwa tempatnya belum ada ijin maupun amdal, dan sampah tersebut memang berasal dari tempat wisata tebing breksi.
“Ya kalau sampah numpuk di pilah,sebagian dibakar” Terang Sekdes Sumberejo.
Larangan pembakaran sampah sudah diatur undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolahan sampah karena tidak sesuai peryaratan teknis pengelolaan sampah. (Anas)