RRC Tengah Persiapkan Presiden Boneka Indonesia Di Pilpres 2024
Brantas.co.id – Negara China komunis mempersiapkan Presiden boneka 2024 di Indonesia sehingga kebijakan negeri Tirai Bambu masih bisa dilanjutkan dan dipertahankan disini.
“Pada pilpres 2024, boneka mereka kembali disetting agar kembali berkuasa untuk periode keduanya (seperti Jokowi sekarang),” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi, Jumat (8/7).
Dalam pilpres 2024 akan dimunculkan boneka baru guna melanjutkan semua “grand strategy China” untuk menguasa Indonesia manjadi bagian dari RRC Raya. Semua dalam kendali para Kapitalis Oligarki, itu mudah karena semua kebijakan mereka yang mengatur.
Menurut Sutoyo sampai tahapan Pilpres tahun 2034 China Komunis sudah memiliki setting jangka panjang berkat UU yang sudah diamandemen (presiden tidak harus orang asli pribumi), maka tampillah capres yang full secara fisik dan mental (jiwa raga) adalah ras China.
Makamah Konstitusi (MK) adalah hanya salah satu instrumen yang penting untuk memuluskan semua operasi taktis oligarki, jadi benar yang dikatakan Prof. Yusril Ihza Mahendra bahwa MK telah menjadi “the guardian of oligarchy”.
Dalam kurun sampai 2034 itu, kata Sutoyo dirancang seluruh aspek kehidupan (Ekopolsosbudhankam) akan dikendalikan oleh RRC. Secara spesifik, ideologi Pancasila akan dihapus, komunisme dikembangkan, umat Islam (target utama) lakan ditindas habis-habisan,
“Indonesia akan menjadi Uighur / Xinjiang (Turkistan Timur) yang dijajah total. Semua simbol dan ritual yang berbau Islam akan ditindas dan dihabisi. Pada saat yang sama akan dibangun kamp-kamp indoktrinasi bagi anak-anak untuk dididik menjadi komunis sejati,” jelasnya.
Sampai detik ini belum ada perlawanan dari rakyat sebagai pemilik kedaulatan pada tahun 2034 Indonesia benar-benar Indonesia akan tamat sebagaimana digambarkan dalam novel technothiller karya PW Singer berjudul Ghost Fleet .
“Saat inilah rakyat harus berjuang kembali memperjuangkan kedaulatan melepaskan diri dari belenggu penjajahan gaya baru yang lebih dahsyat. Ingat, cengkeraman mereka sudah cukup kuat dengan jebakan hutang untuk infrastruktur yang gila-gilaan,” paparnya.
Ternyata mereka secara fisik sudah berada di sini, pada saatnya jumlah mereka akan lebih banyak melebihi jumlah TNI maupun polri.
“Bahkan sekarang sudah menjadi bagian dari proyek penjajahan China, pengkhianat sejati yang tak mikir soal kedaulatan negara dalam bahaya,” pungkas Sutoyo. (Aguss :-suaracom)