10 Mahasiswa UIN Yogyakarta, Dampingi Generasi Kwaren Klaten Bijak Bermedsos
10 Mahasiswa UIN Yogyakarta, Dampingi Generasi Kwaren Klaten Bijak Bermedsos
Brantas.co.id-KLATEN – Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mendampingi anak dan generasi muda Desa Kwaren, Ngawen, Klaten selama 45 hari melalui Kuliah Kerja Nyata atau KKN.
Menariknya kegiatan pendampingan itu melibatkan ibu-ibu setempat, pemuda, anak-anak dan pemerintah desa mengambil program literasi bijak bermedia sosial.
Program itu meliputi kegiatan bimbingan belajar anak, lomba futsal remaja, pengajian sampai ceramah bijak bermedia sosial.
Acara ceramah yang dihadiri ibu-ibu dewasa itu mengundang pembicara Joko Priyono selaku Sub Kordinator Layanan Informasi dan Statistik Dinas Kominfo Klaten (Jum’at, 19/8) di Balai Serba Guna Desa Kwaren.
Ketua KKN Desa Kwaren Abu Sahid Sapta Nugraha disela-sela acara ceramah mengatakan kalau kelompok nya fokus mendampingi anak dan remaja desa, khususnya dalam mengisi waktu luang.
“Waktu yang banyak untuk hape membuat anak malas bergerak. Apalagi saat ini teknologi membuat segala nya jadi muda. Termasuk dalam akses informasi” terang Sahid.
Mahasiswa semester enam jurusan Ilmu Tata Negara UIN Yogyakarta itu sengaja melibatkan pemerintah setempat agar generasi muda saat ini lebih dewasa bermedia sosial.
“Kami sengaja mengundang Dinas Kominfo terkait penggunaan gadget bagi anak. Yang diundang adalah ibu-ibu. Kalau anak yang diundang mungkin tidak efektif. Sekitar 50 peserta kita undang” jelasnya.
Joko Priyono di acara yang juga dihadiri Kades Kwaren, Suratman, perangkat desa dan Sekretaris Kecamatan Ngawen, Hariyadi itu menekankan pentingnya pada diri anak dibangun konsep diri yang kuat. Hal itu tidak jauh dari falsafah para pendiri bangsa untuk membangun jiwa.
“Ada syair penuh hikmah dalam lagu Indonesia Raya itu. Para pendiri bangsa seolah ingin berpesan, kalau bangsa ini ingin kuat dan hebat, maka yang dibangun dulu adalah jiwanya. Itu adalah membangun konsep diri” terang Joko.
Terkait tip membangun konsep diri itu, pria lulusan Ilmu Komunikasi, Fisipol UNS Surakarta 2004 itu mengajak para orang tua lebih dekat dengan anak.
“Saat anak mau tidur adalh momen yang tepat membisikan nilai kebaikan. Misalnya ditanyakan kepada anak tentang cita-citanya. Cita-cita itu yang terus dingiangkan setiap saat. Tugas orang tua mengingatkan, mendampingi dan mendoakan. Selanjutnya serahkan pada kuasa Tuhan” pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten.