5 October 2024
Trending Tags

Mahasiswa Unwidha Temukan Argis Alat Bantu Rehabilitas Patah Tulang Lutut Pasca Operasi

Brantas.co.id – Klaten – Mahasiswa Universitas Widya Dharma (Unwidha) Kabupaten Klaten kembali mengukir prestasi. Di tengah perkuliahan secara daring, justru mahasiswa Unwidha Klaten menemukan alat bantu rehabilitasi patah tulang atau fraktur lutut pasca operasi. Alat bantu tersebut diberi nama Articulatio Genu Physiotheraphy Orthosis (Argis).


Kehebatan alat bantu rehabilitasi fraktur lutut pasca operasi hasil temuan mahasiswa Unwidha Klaten tersebut disampaikan pada review hasil karya mahasiswa yang diadakan di Ruang Sidang Lantai 3 Gedung Rektorat Unwidha Klaten, Sabtu pagi, 14 Agustus 2021.
Acara tersebut dibuka Wakil Rektor III Unwidha Klaten, Ir H Daru Pratama, MT dengan menghadirkan narasumber Kepala Ruang Fisioterapi RSUD Bagas Waras Klaten, Sri Yunanto, Sfis, Ftr. Kegiatan tersebut juga dihadiri dosen elektro Unwidha Klaten, I Wayan Angga Wijaya Kusuma, ST, MEng sekaligus pendamping Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unwidha Klaten.


Wakil Rektor III Unwidha Klaten, Ir H Daru Pratama, MT didampingi dosen elektro Fakultas Teknik Unwidha Klaten, I Wayan Angga Wijaya Kusuma, ST, MEng mengatakan, Argis yang merupakan alat bantu rehabilitasi fraktur lutut pasca operasi temuan mahasiswa Unwidha Klaten sudah diikutkan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 33 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Maret 2021 lalu.


Menurut Ir H Daru Pratama, MT, temuan alat yang membantu rehabilitasi patah tulang di lutut ini sangat membanggakan bagi civitas akademika Unwidha Klaten. Ke depan Arsis ini akan dikembangkan dan semoga membantu penanganan medis akibat cidera lutut bagi masyarakat Indonesia dan sebagai sumbang sih Unwidha pada dunia kesehatan pada umumnya.
Sedangkan Kepala Ruang Fisioterapi RSUD Bagas Waras Klaten, Sri Yunanto, Sfis, Ftr yang hadir sebagai narasumber menyatakan, kreativitas mahasiswa Unwidha dalam menemukan Argis sangat luar biasa dan menjadi prestasi bagi Unwidha Klaten. Alat Argis ini bisa dikembangkan menjadi alat medis di Indonesia untuk menangani cidera lutut dengan harga yang lebih murah.

Kasus Kecelakaan
Sementara itu Ketua Tim Pengembang Argis 2.0 Unwidha Klaten, Syaiful Ari Hangga Hidayah dari mahasiswa Program Studi Teknik Elektro S1 Angkatan 2018 mengatakan, alat Argis ini sudah mengalami dua kali pengembangan. Untuk pertama diberi nama Argis dan pengembangan kedua diberi nama Argis 2.0.


Dijelaskan, pertama kali digagas tim yang diketuai Warsat Resti Arbi Nugrioho (Prodi Elktronika 2017) dan beranggotakan Laras Ayu Kumalasari (Pendidikan Bahasa Inggris 2017) dan Syaiful Ari Hangga Hidayah (Teknik Elektro 2018).


Menurutnya, awal mula terciptanya alat ini berlatar belakang dari pengalaman pribadi Ketua Tim Argis yaitu Warsat Resti Arbi Nugroho yang sempat mengalami kasus kecelakaan dan mengalami fraktur lutut. Dari latar belakang tersebut munculah ide menciptakan alat rehabilitasi fraktur lutut yang membantu mempercepat penyembuhan.
Komponen Argis yang pertama ini masing-masing Arduino Nano, LCD 2×16 Character, Motor Stepper, Baterai 18650 (4 buah) dan Push Button (Saklar).


Syaiful Ari Hangga Hidayah mengatakan, Argis 2.0 adalah pengembangan dari Argis yang mengabungkan kecangihan IOT di dalam pengoperasiannya sehingga memberikan kemudahan pada pengguna untuk mengoperasikan alat rehabilitasi tersebut.
Adapun tim pengembang Argis 2.0 diketuai oleh Syaiful Ari Hangga Hidayah (Prodi Elektro 2018), dan beranggotakan Rizki Nugraheni BW (Prodi Teknik Informatika 2018), Adila Eka Saputri (Prodi Psikologi 2019), Fatkurohman Prambudi (Prodi Elektro 2018) dan Ifnu Agus Riyanto (Prodi Elektro 2020).


Dijelaskan, perbedaan antara Argis dan Argis 2.0 terletak dalam system kerja, pada Argis sistem kerjanya masih manual, sementara pada Argis 2.0 mengabungkan antara sistem kerja yang masih manual dengan sistem yang telah terkomputerisasi dalam bentuk software aplikasi.


Komponen Argis 2.0 masing-masing ArduinoLoRa TTGO, LCD 2×16 Character, Software MIT APP Inventor, Motor Stepper Nema 34, BateraiLithium 3,7V dan Push Button (Saklar). Pengembangan alat Argis 2.0 ini masih akan berlangsung di kemudian hari disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. (Pen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post 60 TAHUN PRAMUKA BERBAKTI TANPA HENTI
Next post Implementasikan Program “Aku Sedulurmu” Dari Polda Jateng, Polres Klaten Santuni 37 Anak Yatim Korban Covid -19